statistik

Flag Counter

Senin, 28 Mei 2012

AYAH, the inspirator of my life


 

  

AYAH

The Inspirator of My Life

 

 Keras,angkuh,kaku dan berwibawa. Mungkin itulah sedikit gambaran tentang watak ayah. Tapi dibalik semua itu sesungguhnya jauh di lubuk hatinya tersimpan rasa sayang yang luar biasa  padaku.

“ yen sinau mbok sing temen nduk,wong tua rekasa sing ngragati”, aku masih ingat kata-kata itu saat penerimaan raport kelas XI SMA. Waktu itu ada dua angka merah tersenyum di lembar laporan hasil belajarku,padahal biasanya aku selalu masuk tiga besar di kelasku. Jelas sekali kekecewaan yang terbaca dari wajah yang sudah terhias oleh garis-garis keriput  itu. Maklum,harapan ayah padaku sangat besar,aku anak perempuan pertama dan satu-satunya dari tiga bersaudara. Ayah dan ibu pernah bilang,walaupun aku anak perempuan tapi aku harus berhasil meraih masa depanku agar bisa jadi panutan buat kedua adikku. Yah,mereka memang sangat mengharapkanku menjadi seorang pendidik. Kata ibu sebagai penerus cita-citanya dulu. “ohh,sungguh mulia”,kataku.

   Ku pandangi wajah ayah yang sedang tertidur lelap. Wajah yang tak muda lagi dengan rambut yang memutih. Cinta ayah memang tak seperti ibu,yang di ungkapkannya langsung dengan belaian maupun pelukan. Cinta ayah lebih pada perhatian dan tanggung jawabnya. Tak terasa air mataku jatuh perlahan,akupun segera menghapusnya agar ayah tak melihatnya. Ayah is the inspirator of my life. Penyemangat dan penginspirasi hidupku. Di senyumnya yang sejuk itulah  terdapat dorongan semangat yang luar biasa untukku.

     Tuhan,sempatkanlah aku mewujudkan harapan mereka,izinkan mereka tetap disampingku ketika aku berhasil membubuhkan tiga huruf di belakang namaku,agar aku bisa melihat senyum terindah penuh kebanggaan di wajah mereka.

Selasa, 22 Mei 2012

HATI YANG MERINDU

Berbatas jarak dalam angan khayalan
Bermega hujan di sepinya malam
Ada nyanyian dalam tangis melayang
Iya atau tidak kian menggeroti sang malam

Ingin ku terbangkan layang-layang
Bersama orang yang ku sayang
Entah itu kamu atau bukan
Pastilah ia sosok teduh seorang imam

Dalam sujud tangis setiap malam
Penuh gelimang hati yang temparang
Ada doa bersanjung harapan
Untuk engkau calon imamku sayang

Biar terjal batu dalam perjalnan
Luka robek dalam penantian
Satu asa satu tujuan
Untuk hati yang bersanjungan

Engkau jauh.... aku jauh....
Tak bertatap dalam alunan syahdu
Hanya relung bersambut rindu
Jadikan nyanyian indah pelukis semu

Dalam istiqomah cintaku
Ku serahkan semua pada-Mu
Tempat memuji segala pilu
Berbatas senyum di samudera rindu

Untukmu cinta.......
Yang hadir di hati tanpa sebab
,tanpa syarat,tak terbatas oleh ruang,waktu dan jarak yang membentang....
 Andai benar cinta itu karena Allah biarkanlah Allah Sang Pemberi Cinta yang mengatur segalanya hingga keindahan itu datang pada waktunya.

original by : Al-Madinatul Siti munawwaroh